PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK
PERKEMBANGAN BAHASA
PADA ANAK USIA DINI
Bahasa merupakan alat komunikasi yang
digunakan dalam interaksi sehari hari. Bahasa yang paling sering digunakan
yaitu bahasa lisan. Bahasa digunakan untuk menyampaikan maksud pada seseorang
dengan tatanan kata yang mudah dimengerti. Maka dari itu untuk dapat
menyampaikan maksud dengan jelas, penggunaan bahasa yang benar sangat penting.
Dari manakah kemampuan bahasa pada manusia dimulai? Bahasa merupakan bagian
dari perkembangan manusia yang tidak bisa dipisahkan sebagai alat komunikasi
antar sesamanya.
Bahasa yang pertama dikenali anak
adalah bahasa ibu. Maka dari itu pemerolehan bahasa pertamanya atau bahasa
ibunya. Ada dua proses yang terjadi ketika anak-anak sedang memperoleh bahasa
pertamanya, yaitu; proses kompetensi (penguasaan yang berlangsung tanpa
disadari) dan proses performasi (kemampuan melahirkan kalimat-kalimat sendiri).
Bahasa sendiri terbagi menjadi dua, yaitu:
1.
Bahasa Reseptif
Bahasa
reseptif yaitu kemampuan untuk memahami yang dibicarakan oleh lawan bicara.
Contohnya: anak mampu memahami dan melakukan instruksi atau perintah sederhana
yang kita berikan
2.
Bahasa Ekspresif
Bahasa
ekspresif yaitu kemampuan untuk menyampaikan ide dan pikiran secara verbal
maupun non verbal.
Contohnya:
anak mampu menyampaikan keinginannya melalui kata-kata yang diucapkan atau
dengan bahasa tubuh, misalnya menunjuk kea rah yang ia maksud.
Fase – Fase Perkembangan Bahasa Anak
Usia Dini
Perkembangan bahasa anak dibagi
menjadi beberapa fase. Fase tersebut dikelompokkan menjadi dua periode besar
yaitu periode prelinguistik (0- 1 tahun) dan periode linguistik (1- 5tahun).
Pada periode linguistik ini merupakan periode kata- kata pertama yang diucapkan
oleh sang anak dan yang paling ditunggu- tunggu oleh orang tua. Periode
linguistik dibagi menjadi tiga fase, yaitu:
1.
Fase Holofrase (1 kata)
Pada
fase ini, anak mengungkapkan keinginannya dengan satu kata. Orang tua bisa
memahami keinginan anak jika kata tersebut diucapkan dalam konteks tertentu.
Pemahaman orang tua juga dilihat dari bahasa tubuh lainnya pada anak yang
menyatakan keinginan dengan kata tersebut. Misalnya: anak berkata “susu” sambil
menunjuk botol susu di dekatnya, hal itu berarti “saya ingin minum susu”. Kata
pertama yang biasa disebutkan oleh anak adalah kata benda. Setelah itu barulah
menyusul pemahaman dan penggunaan kata kerja.
2.
Fase lebih dari satu kata
Fase
ini muncul pada usia sekitar 18 bulan. Pada fase ini anak sudah bisa membuat
kalimat dengan dua kata. Setelah penggunaan dua kata, lalu tiga kata, empat
kata, dan seterusnya. Orang tua sudah bisa memulai melakukan komunikasi dan
mengajak anak berinteraksi dengan cara tanya jawab. Anak sudah bisa menjawab
dengan kalimat singkat atau bercerita dengan kata- kata yang dia tahu saja.
Anak berusaha menyusun kalimat meskipun kata yang digunakan masih berantakan.
3.
Fase Diferensiasi
Periode
ini berlangsung pada usia 2,5- 5 tahun sebelum beranjak pada fase balita. Anak
sudah bisa menyusun kalimat dengan perpaduan kata kerja dan kata benda. Anak
juga mampu menyebut dirinya dengan kata saya. Anak mampu mengucapkan kata dalam
bentuk jamak dan menggunakan awalan, akhiran. Anak bisa diajak komunikasi
dengan lebih aktif dan lebih lancar. Anak juga bisa berinisiatif menggunakan
kata- kata untuk bertanya, memberitahu, menjawab dan menyerap kata baru dan
menggunakannya dengan cepat.
Ketiga fase diatas, dapat dimasukkan pada fase perkembangan
periode lingual dini yang dibagi oleh Schaerlaekens, sebagai berikut. Menurut
Schaerlaekens,fase perkembangan bahasa pada anak dibagi menjadi empat menurut
rentang usianya. Setiap periode menunjukkan ciri- ciri khusus yang khas.
Fase Perkembangan Bahasa Berdasarkan
Usia
Berikut ini adalah periode dalam fase
perkembangan bahasa :
- Periode
Prelingual (usia 0 -1 tahun)
Periode ini disebutkan prelingual karena
anak belum bisa mengucapkan bahasa dalam arti pengucapan kata. Pada periode ini
perkembangan bahasa dilihat dari bunyi- bunyi yang dihasilkan anak. Bunyi bunyi
yang dimaksud sudah mulai ada pada minggu- minggu sejak kelahiran. Menurut
Chaer, perkembangan tersebut meliputi tahap bunyi : (1) bunyi resonansi, (2)
bunyi berdekut, (3) bunyi berleter, (4) bunyi berleter ulang, (5) bunyi
vokabel.
- Periode
Lingual Dini (usia 1- 2,5 tahun)
Pada periode ini anak mulai
mengucapkan kata meskipun belum sempurna. Pada fase ini beberapa kombinasi
huruf atau bunyi ucapan masih terlalu sukar diucapkan. Huruf huruf yang
biasanya sukar diucapkan yaitu huruf r, s, k, j, dan t. Pada fase inilah dibagi
menjadi tiga yaitu fase satu kata, fase dua kata, dan fase lebih dari dua kata.
- Periode
Diferensiasi (usia 2,5- 5 tahun)
Anak mampu melakukan diferensiasi
atau pembedaan penggunaan kata- kata yang tepat sesuai dengan maksud yang ingin
disampaikannya sehingga membentuk kalimat yang baik. Anak mampu memilah
penggunaan kata- kata yang sudah dikuasainya. Anak bisa membedakan mana kata
yang sebaiknya digunakan, misalnya untuk berbicara pada orang yang lebih tua
anak harus menggunakan kata- kata yang lebih sopan.
- Periode
Menjelang Sekolah
Menurut Chaer, periode ini
diperuntukkan pada anak dengan usia 5 -6 tahun menjelang sekolah dasar. Pada
periode ini, pembelajaran bahasa sudah diarahkan oleh pendidikan yang
didapatkan dan dengan interaksi penggunaan bahasa yang bersifat formal di
sekolah. Penggunaan bahasa sudah diajarkan secara teratur menurut kaidah yang
benar, sehingga anak sudah bisa menerapkannya dalam komunikasi formal di
sekolah.
Aspek –Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Aspek perkembangan bahasa pada anak
bisa dinilai ketika anak berada pada usia 4 tahuun keatas. Pada usia ini anak
berada pada fase ekspresif dan perkembangan bahasa sudah baik. Anak sudah dapat
mengungkapkan keinginannya, penolakan, pendapat, dengan kata- kata secara
langsung. Aspek yang bisa diperhatikan dalam perkembangan anak yaitu:
- Kosa
kata
Pada usia ini anak memiliki kemampuan
mengingat kosa kata baru yang dipelajarinya dari lingkungan dengan cepat.
Seiring perkembangan anak dan interaksi dengan lingkungan yang semakin banyak,
maka kosa kata yang dikuasainya juga akan semakin luas dan berkembang cepat.
- Sintaksis
(tata bahasa)
Anak belajar tata bahasa dari orang-
orang yang ada di sekitarnya. Meskipun anak belum mempelajari secara benar
penggunaan kalimat dalam bahasa, namun dengan seringnya mendengar dan meniru
orang dewasa di sekitarnya, anak bisa mencontoh penggunaan tata bahasa secara
lisan dengan baik.
- Semantik
Semantik yaitu penggunaan kata kata
sesuai dengan tujuannya. Anak pada usia ini sudah mampu mengungkapkan
keinginannya dengan kata- kata, mampu menunjukkan penolakan dan memilik kata
yang tepat.
- Fonem
Fonem adalah satuan bunyi terkecil
yang membedakan kata. Anak pada usia ini sudah mampu merangkai bunyi yang
didengarnya dalam suatu kata dan memahami arti dari kata tersebut. Misalnya
i.b.u menjadi ibu.
Lalu, sudahkah putra putrid kecil
kita melalui perkembangan bahasa sesuai usia dan fasenya, Bunda?
#tempat terapi anak di tulungagung #tempat terapi anak di tulungagung #tempat terapi anak di tulungagung #tempat terapi anak di tulungagung #tempat terapi anak di tulungagung #tempat terapi anak di tulungagung #tempat terapi anak di tulungagung
Sumber:
Materi ”Workshop Deteksi Dini dan
Penanganan Gangguan Keterlambatan Bicara (Speech Delay)” yang didukung
oleh Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Indonesia pada hari Sabtu tanggal 9 Desember
2017 di Gedung Graha Prodia, Surabaya.
#abk #terapianaktulungagung #terapitulungagung #terapianak #terlambatbicaratulungagung #tulungagung #terapikomunikasitulungagung #psikologanaktulungagung #psikologtulungagung
#abk #terapianaktulungagung #terapitulungagung #terapianak #terlambatbicaratulungagung #tulungagung #terapikomunikasitulungagung #psikologanaktulungagung #psikologtulungagung
Komentar
Posting Komentar